Langsung ke konten utama

Culture dan Budaya

 Assalamu’alaikum

                Tidak asing di telinga kita jika kita mendengar kata culture dan budaya. Ketika kita mendengar kedua kata tersebut, pasti yang ada di benak kita adalah suatu kebiasaan, adat istiadat, upacara keagamaan, dan lain-lain. Tidak salah dengan apa yang kita pikirkan karena konteks kita merupakan seseorang yang tinggal di Indonesia. Akan tetapi, pada hakikatnya culture atau budaya tidak sebatas pada apa yang telah kita pikirkan. Lalu, mengapa hanya sebatas itu yang dipikirkan oleh kebanyakan masyarakat kita ketika mendengar kedua kata tersebut?

                Pertama mari kita bahas mengenai “culture”. Culture berasal dari bahasa latin colere yang berarti mengerjakan atau mengolah. Culture juga merupakan kata yang diambil dari kata cultuur yang berasal dari bahasa Belanda yang berarti bertani. Lalu, dari segi istilah, culture didefinisikan oleh banyak Ilmuan dengan definisi yang berbeda-beda. Menurut Hofstede, culture adalah “the collective programming of the mind that distinguishes the members of one group or category of people from another”. Artinya, culture merupakan sebuah pikiran yang diprogram secara kolektif yang membedakan dirinya dengan yang lain. Jadi, culture merupakan sesuatu hal yang dapat membedakan dirinya dengan kelompok lain, seperti berbeda dalam hal agama, bahasa, dan lain-lain. Lalu, pengertian lain diberikan oleh Kroeber and Parson yang mengartikan culture sebagai “transmitted and created content and patterns of values, ideas, and other symbolic-meaningful systems as factors in the shaping of human behavior”.  Dalam pengertian ini, budaya yang dimaksud adalah “values(nilai), ideas(ide), dan symbolic-meaningful(symbol yang bermakna)". Ketiga hal tersebut merupakan sesuatu hal yang membetuk karakter manusia. Dan masih banyak lagi definisi yang diberikan oleh beberapa ilmuan. Dan apabila kita teliti, ternyata culture yang merupakan bahasa Inggris dari “budaya” bukan hanya sebatas adat istiadat, agama, dan sesuatu yang hanya bersifat tradisional saja.

                Selanjutnya adalah kata “budaya”. Secara bahasa. budaya berasal dari bahasa Sansekerta buddhaya yang merupakan jamak dari kata “Buddhi” yang berarti budi/akal. Selain itu, budaya juga berasal dari 2 kata, budi yang berarti unsur rohani dan daya yang berarti unsur jasmani. Secara istilah, pengertian budaya bisa kita cari di KBBI dan juga dari beberapa ilmuan Indonesia. Di dalam KBBI, ada 4 definisi dari budaya. “Pikiran;akal budi: hasil”, “adat istiadat”, “sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang (beradab, maju)”, “sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sukar diubah”. Budaya memiliki kata turunan “kebudayaan” yang di dalam KBBI memiliki definisi “hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat”, dan juga “keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya”. Dari sini, definisi yang disebutkan sebelumnya berbeda dengan definisi yang disebutkan ketika culture diterjemahkan menjadi budaya atau kebudayaan. Tetapi, seorang ahli Antropologi dari Indonesia, Koentjaraningrat, mendefinisikan budaya sebagai “keseluruhan system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasayrakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar”. Definisi tersbeut berbeda dengan definisi yang ada di KBBI. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat lebih bersifat luas daripada definisi yang ada di KBBI.

                Pada redaksi "culture", sebelumnya sulit didefinisikan oleh para ilmuan karena culture memiliki wilayah yang luas. Bahkan setiap ilmuan berbeda dalam mendefinisikan culture. Selain karena wilayah yang luas, budaya didefinisikan dan dikonsepsikan sesuai dengan kebutuhan ilmuan. Tetapi, definisi yang diberikan tidak sesempit seperti pengertian budaya yang ada di KBBI. Pada hakikatnya, culture atau budaya merupakan segala hal mengenai kehidupan manusia atau aspek kehidupannya. Culture yang sebelumnya sangat sulit didefinisikan ketika diterjemahkan menjadi kata budaya, terjadi suatu penyempitan makna.

Mungkin cukup sekian. Untuk penjelasan lebih lanjut, akan saya tulis secepatnya.

Terimakasih, Wassalamu’alaikum.

Komentar